1.2. DEFINISI JARINGAN SARAF TIRUAN
Jaringan saraf merupakan
representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba mensimulasikan proses
pemebelajaran otak manusia tersebut. Istilah buatan digunakan karena jaringan
saraf di implementasikan dengan menggunakan program komputer yang mampu
menyelesaikan sejumlah proses perhitungan selama proses pembelajaran.[6]
Jaringan Saraf Tiruan
merupakan sistem pemrosesan informasi yang memiliki karakteristik kemampuan
yang secara umum mirip dengan jaringan saraf
biologi. Jaringan saraf tiruan telah dikembangkan sebagai turunan model
matematika dari kesadaran manusia atau saraf biologis, karena berdasar pada
asumsi bahwa[6]:
a.
Pemrosesan informasi terjadi pada beberapa elemen
sederhana yang disebut neuron.
b.
Sinyal lewat diantara neuron menciptakan jaringan koneksi.
c. Setiap koneksi penghubung memiliki bobot yang
terhubung, yang dalam jaringan saraf tertentu mengalikan sinyal yang
ditransmisikan.
d.
Setiap neuron
mempunyai fungsi aktrivasi (biasanya non linier) pada jaringan inputnya (jumlah dari bobot sinyal input) untuk menentukan sinyal outputnya.
Karakteristik dari jaringan saraf tiruan adalah [6]:
a.
Pola hubungan antar neuron
( yang menjadi arsitekturnya).
b.
Metode penentuan bobot dalam koneksi (disebut sebagai
proses latihan, pembelajaran, atau Algoritma ).
c.
Fungsi aktivasi.
Jaringan
saraf biologis terdiri atas sel–sel yang disebut neuron. Pada jaringan
saraf tiruan, juga terdapat istilah neuron atau sering disebut unit,
sel, node. Setiap neuron terhubung dengan neuron–neuron
yang lain melalui layer dengan bobot tertentu. Bobot disini melambangkan
informasi yang digunakan oleh jaringan untuk menyelesaikan persoalan. Pada
jaringan saraf biologis, bobot tersebut dapat dianalogikan dengan aksi pada
proses kimia yang terjadi pada synaptic gap. Sedangkan neuron
mempunyai internal state yang disebut aktivasi. Aktivasi merupakan
fungsi dari input yang diterima. Suatu neuron akan mengirimkan
sinyal ke neuron–neuron yang lain, tetapi pada suatu saat hanya ada satu
sinyal yang dikeluarkan walaupun sinyal tersebut ditransmisikan ke beberapa neuron
yang lain. Sistem jaringan saraf banyak digunakan dalam berbagai bidang antara
lain kedokteran, bisnis, keuangan, maupun elektronika termasuk pemrosesan
sinyal dan sistem kontrol.[7].
Definisi
Suatu jaringan saraf tiruan memproses sejumlah besar
informasi secara paralel dan terdistribusi, hal ini terinspirasi oleh model
kerja otak biologis. Beberapa definisi tentang jaringan saraf tiruan adalah
sebagai berikut di bawah ini.
Hecht-Nielsend (1988) mendefinisikan
sistem saraf buatan sebagai berikut:
"Suatu neural network (NN), adalah suatu struktur
pemroses informasi yang terdistribusi dan bekerja secara paralel, yang terdiri
atas elemen pemroses (yang memiliki memori lokal dan
beroperasi dengan informasi lokal) yang diinterkoneksi bersama dengan alur
sinyal searah yang disebut koneksi. Setiap elemen pemroses memiliki koneksi
keluaran tunggal yang bercabang (fan out) ke sejumlah koneksi kolateral yang
diinginkan (setiap koneksi membawa sinyal yang sama dari keluaran elemen pemroses
tersebut). Keluaran dari elemen pemroses tersebut dapat merupakan sebarang
jenis persamaan matematis yang diinginkan. Seluruh proses yang berlangsung pada
setiap elemen pemroses harus benar-benar dilakukan secara lokal, yaitu keluaran
hanya bergantung pada nilai masukan pada saat itu yang diperoleh melalui
koneksi dan nilai yang tersimpan dalam memori lokal".
Menurut
Haykin, S. (1994), Neural Networks: A Comprehensive Foundation, NY,
Macmillan, mendefinisikan jaringan saraf sebagai berikut:
“Sebuah jaringan saraf adalah sebuah prosesor yang
terdistribusi paralel dan mempuyai kecenderungan untuk menyimpan pengetahuan
yang didapatkannya dari pengalaman dan membuatnya tetap tersedia untuk
digunakan. Hal ini menyerupai kerja otak dalam dua hal yaitu: 1. Pengetahuan
diperoleh oleh jaringan melalui suatu proses belajar. 2. Kekuatan hubungan
antar sel saraf yang dikenal dengan bobot sinapsis digunakan untuk menyimpan
pengetahuan.
Dan
menurut Zurada, J.M. (1992), Introduction To
Artificial Neural Systems, Boston: PWS Publishing Company, mendefinisikan
sebagai berikut:“Sistem saraf tiruan atau jaringan saraf tiruan adalah
sistem selular fisik yang dapat memperoleh, menyimpan dan menggunakan
pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman”.
DARPA
Neural Network Study (1988, AFCEA International Press, p. 60) mendefinisikan
jaringan saraf buatan sebagai berikut :
Sebuah jaringan saraf adalah sebuah sistem yang dibentuk dari
sejumlah elemen pemroses sederhana yang bekerja secara paralel dimana fungsinya
ditentukan oleh stuktur jaringan, kekuatan hubungan, dan pegolahan dilakukan
pada komputasi elemen atau nodes
1.3.
KOMPONEN JARINGAN SARAF
Ada beberapa tipe jaringan saraf, tetapi
hampir semuanya memiliki komponen–komponen yang sama. Seperti halnya otak
manusia, jaringan saraf juga terdiri dari beberapa neuron, dan ada
hubungan antara neuron–neuron tersebut. Neuron–neuron tersebut
akan mentransformasikan informasi yang diterima melalui sambungan keluarnya
menuju ke neuron–neuron yang lain. Pada jaringan saraf, hubungan ini
dikenal dengan nama bobot. Informasi tersebut disimpan pada nilai tertentu pada
bobot tersebut. Pada gambar 1.3 menunjukkan struktur neuron pada
jaringan saraf.